Reality Magazines – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengajukan permintaan langsung kepada China untuk menghentikan pasokan senjata dan tentara bayaran kepada Rusia. Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Belanda, David van Weel, di Kyiv pada Rabu (29/10/2025). Zelensky menyatakan bahwa China harus menekan Rusia untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung. Pernyataan ini muncul setelah Ukraina mengungkapkan bukti adanya dukungan berkelanjutan dari China terhadap Rusia.
“Baca Juga: Krafton Fokus Jadi Perusahaan AI dengan Infrastruktur Full AI”
Zelensky menyampaikan, meskipun Presiden China, Xi Jinping, pernah meyakinkan dirinya bahwa China tidak akan menjual senjata kepada Rusia, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. “Kami telah berbicara dengan Xi Jinping, dan dia menjanjikan bahwa China tidak akan menjual senjata kepada Rusia. Namun kenyataannya berbeda,” ungkap Zelensky. Ia menambahkan bahwa Ukraina telah menemukan bukti-bukti yang menunjukkan China terus memasok mesin yang digunakan untuk produksi senjata serta membantu Rusia mengakali sanksi internasional.
Bukti Dukungan China kepada Rusia: Mesin untuk Produksi Senjata dan Tentara Bayaran
Zelensky memaparkan beberapa temuan yang menunjukkan bahwa China memberikan dukungan langsung kepada Rusia. Salah satu bukti yang ditemukan oleh Ukraina adalah mesin-mesin yang digunakan oleh Rusia untuk produksi senjata. Yang diduga berasal dari China. Selain itu, China juga diduga membantu Rusia untuk menghindari sanksi internasional yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.
Lebih lanjut, Zelensky menegaskan bahwa tentara bayaran asal China juga terlibat dalam konflik di Ukraina, bertempur melawan pasukan Ukraina di berbagai medan perang. Hal ini menunjukkan keterlibatan China lebih dalam dalam mendukung Rusia dalam perang tersebut. Zelensky berharap bahwa China akan segera mengubah pendekatannya dan menekan Rusia untuk mengakhiri perang yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan.
Amerika Serikat Berencana Bahas Isu Perang Ukraina dengan Xi Jinping
Isu dukungan China terhadap Rusia juga menarik perhatian internasional. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana membahas upaya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam pertemuannya dengan Presiden China, Xi Jinping. Trump, yang dijadwalkan bertemu dengan Xi di Korea Selatan pada 30 Oktober 2025, berencana untuk membahas beberapa isu penting terkait konflik tersebut.
Trump juga berencana mengangkat masalah penghentian pembelian minyak Rusia oleh China selama pertemuan tersebut. Menurut Trump, China memiliki pengaruh besar terhadap Rusia dan dapat memainkan peran penting dalam mendorong Presiden Vladimir Putin untuk menghentikan perang. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pembicaraan yang lebih konstruktif terkait penyelesaian konflik.
Pengaruh China Terhadap Rusia: Peran Xi Jinping dalam Diplomasi Perang
Xi Jinping, sebagai pemimpin China, memegang peran kunci dalam hubungan diplomatik antara China dan Rusia. Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina, China telah mengambil posisi netral, meskipun secara tidak langsung memberikan dukungan kepada Rusia, baik melalui pasokan barang-barang yang diperlukan maupun bantuan ekonomi. Beberapa pengamat internasional khawatir bahwa China akan semakin terlibat dalam mendukung Rusia, yang dapat memperburuk ketegangan di kawasan.
Zelensky dan beberapa negara Barat berharap China dapat menggunakan pengaruh besar mereka untuk mendesak Rusia agar menghentikan agresi militer terhadap Ukraina. Sementara itu, Amerika Serikat, melalui Trump, berusaha untuk mengubah kebijakan China dengan mengangkat isu pembelian energi Rusia. Pengaruh China terhadap Rusia tetap menjadi faktor penting dalam upaya menyelesaikan perang ini.
“Baca Juga: Audio-Technica ATH-ADX7000 Headphone”
Masa Depan Konflik Ukraina-Rusia: Harapan untuk Penyelesaian Diplomatik
Meskipun ketegangan antara Ukraina dan Rusia terus berlanjut, masih ada harapan untuk penyelesaian diplomatik. Salah satu kunci utama untuk mengakhiri perang ini adalah perubahan sikap dari negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat. Zelensky menekankan bahwa China, sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, memiliki potensi untuk mempengaruhi Rusia secara signifikan.
Namun, tantangannya adalah apakah China akan siap untuk mengambil langkah konkret untuk mengakhiri perang dan menghentikan bantuan kepada Rusia. Banyak pihak berharap bahwa pertemuan antara Trump dan Xi Jinping dapat menghasilkan langkah-langkah yang lebih konkret dalam mengurangi ketegangan dan mendorong penyelesaian damai. Jika China dapat menekan Rusia untuk mengakhiri konflik, mungkin akan ada harapan untuk perdamaian yang lebih stabil di Ukraina.




Leave a Reply