Reality Magazines – Intel resmi melepaskan divisi kamera 3D RealSense, menjadikannya startup independen. Kabar ini menjadi bagian dari restrukturisasi besar Intel, termasuk PHK hingga 10.000 karyawan. Investor awal RealSense telah menyediakan pendanaan sebesar 50 juta dolar AS. Langkah ini diyakini membawa kebebasan inovasi lebih besar bagi tim RealSense.
“Baca Juga: Lenovo Legion Glasses Gen 3, Bawa Dunia AR ke Wajah Anda”
INVESTOR DAN STRATEGI RECRUITMENT REALSENSE INDEPENDEN
Meski belum ada pengumuman resmi mengenai investor utama, kabar yang beredar menyebut Intel Capital dan MediaTek Innovation Fund turut serta dalam pendanaan spin-out ini. Selain itu, Walden International — firma ekuitas swasta yang dipimpin oleh Lip-Bu Tan (CEO Intel) — juga diklaim mengambil alih saham mayoritas RealSense. Perusahaan baru ini berencana merekrut banyak tenaga ahli di bidang AI, software, dan robotika, serta berpotensi menyerap mantan karyawan Intel yang terkena PHK. Langkah ini diyakini akan mempercepat pengembangan teknologi dan memperkuat posisi RealSense di pasar global. Dengan dukungan finansial kuat dan sumber daya manusia berkualitas, spin-out ini diharapkan menjadi pemain utama dalam inovasi teknologi masa depan.
KEBEBASAN INOVASI DAN FOKUS TEKNOLOGI VISI INTELIGEN REALSENSE
Nadav Orbach, CEO RealSense, menyatakan bahwa sebagai entitas independen, mereka dapat bergerak lebih cepat, bebas dari birokrasi Intel, dan berani menguji ide baru. Fokus utama mereka adalah mengembangkan teknologi visi komputer yang membantu mengurangi pekerjaan berat dan berisiko. RealSense ingin menghadirkan sistem 3D camera yang aman, handal, dan mudah digunakan di berbagai aplikasi industri.
ADOPSI TEKNOLOGI REALSENSE DI BERBAGAI SEKTOR
Teknologi RealSense telah digunakan oleh lebih dari 3.000 perusahaan global, mencakup sektor industri, kesehatan, keamanan, dan otomasi. Contohnya:
- ANYbotics dan Unitree Robotics gunakan depth-camera RealSense untuk kontrol navigasi robot.
- Fit:Match mengandalkan RealSense untuk pemindaian tubuh dan fitting pakaian.
- Eyesynth memakai teknologi ini untuk aplikasi medis dan penelitian.
Produk andalan seperti depth-camera D555 dengan chip generasi kelima masih tetap diproduksi, ditujukan untuk embedded vision dan edge AI. RealSense mengklaim sekitar 60% robot humanoid dan AMR (Autonomous Mobile Robot) dunia sudah menggunakan teknologinya.
“Baca Juga: AS Buka Ekspor Chip ke China, Tapi Tutup Pintu Teknologi AI”
DAMPAK SPIN‑OUT DAN PANDANGAN MASA DEPAN
Spin‑out RealSense diharapkan mempercepat inovasi dan adaptasi teknologi di pasar global. RealSense kini lebih agresif menembus pasar edge AI dan robotika dengan keputusan yang lebih cepat dan fokus komersial. Bagi Intel, penjualan ini membantu efisiensi biaya dan konsentrasinya terhadap divisi inti seperti chip PC dan datacenter.
Bagi RealSense, status mandiri berarti peluang lebih besar menjalin kemitraan strategis, memperluas jangkauan industri, dan meningkatkan penetrasi produk di ekosistem Internet of Things (IoT). Ke depannya, pengembangan kamera generasi baru, ekspansi ke sektor otomotif dan smart city, serta ekosistem mitra teknologi akan menjadi sorotan.




Leave a Reply